Mencari Data di Blog Ini :

Friday, August 19, 2011

Hari Kebangkitan (3 of 4)

Filosof Jerman, Emanuel Kant—pembangun Teori Eksistensialisme—mengatakan bahwa alam semesta adalah panggung sandiwara. Episode pertamanya adalah dunia dan episode berikutnya adalah apa yang akan datang sesudah itu.

Pasti akan terjadi episode kedua. Sementara kita menyaksikan pada episode pertama ada penindas dan ada yang ditindas. Mengapa pada episode ini orang yang tertindas tidak mendapat keadilan? Lalu kapan? Harus ada episode kedua yang memberi keadilan pada orang yang dizhalimi.

Al-Mughirah bin Syu‘bah telah mendahului Kant dalam teori tersebut. Ia menyatakan, “Ketika aku menyaksikan manusia-manusia mati dan musnah, maka aku memahami bahwa Allah SWT pasti akan membangkitkan mereka kembali pada hari yang lain untuk memberikan keadilan pada mereka. Inilah yang menjadi alasan bagiku untuk beragama dan memeluk Islam.”

Penyair Abul ‘Atahiyah menegaskan:

Demi Allah, aku bersumpah! Kezhaliman itu menyakitkan
Orang jahat akan terus menjadi pelaku kezhaliman
Kepada Sang Penguasa di hari kiamat kita mengadu
Dan di hadapan Allah para musuh terhimpun

Abu Jahal pernah berkata dengan nada mengejek, “Wahai Muhammad, engkau menakut-nakuti aku dengan Zabaniyah? Aku pasti akan datang padanya bersama orang-orang Quraisy.” Atas perkataan siapa pun yang seperti ini, apa jawaban Allah?

Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba.
Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti.
Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.
(QS Maryam [19]: 93-95)

Di hari itu, tidak ada pengawal, barisan tentara, perwira, serdadu dan sebangsanya. Setiap kita datang sendiri-sendiri. Mungkin kita akan bertanya, “Apakah Allah sudah membuktikan secara nyata kekuasaan-Nya untuk menghidupkan yang sudah mati, sebagai bukti kebenaran hari kebangkitan?”

Ya. Allah telah menciptakan kita dari tiada menjadi ada. Itu berarti, tidak ada kesulitan bagi Allah untuk menghidupkan yang dulunya sudah pernah ada. Allah juga pernah “menidurkan” manusia selama 100 tahun, makanannya tetap utuh sedangkan keledainya menjadi tulang-belulang.

Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata, “Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?” Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya, “Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?” Ia menjawab, “Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari.” Allah berfirman, “Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.” Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) dia pun berkata, “Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”(QS al-Baqarah [2]: 259)

Kisah lain yaitu sekelompok pemuda beriman (biasa disebut dengan Ashhâbul Kahfi), yang terpaksa berlindung ke sebuah gua karena kuatir kekejaman penguasa masanya, ditidurkan selama tiga ratus tahun lebih. Kemudian mereka dibangunkan kembali oleh Allah. Bekas-bekas peninggalan mereka berupa gua tempat persembunyian pun telah ditemukan beberapa kilometer dari kota Amman, Yordania. Kini, gua itu menjadi salah satu obyek wisata. Kisah tentang pemuda ini tercantum dalam firman-Nya yang artinya:

Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?
(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa, “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).”

Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu.
Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lama mereka tinggal (dalam gua itu).

Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.

Dan Kami meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri , lalu mereka pun berkata, “Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran.”

Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)? Siapakah yang lebih zhalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?

Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu .

Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan siapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami bolik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.

Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka, “Sudah berapa lamakah kalian berada (disini?).” Mereka menjawab, “Kami berada (disini) sehari atau setengah hari.” Berkata (yang lain lagi), “Tuhan kalian lebih mengetahui berapa lamanya kalian berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kalian untuk pergi ke kota dengan membawa uang perak ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untuk kalian, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan hal kalian kepada seorang pun.

Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempat kalian, niscaya mereka akan melempar kalian dengan batu, atau memaksa kalian kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kalian tidak akan beruntung selama-lamanya.”

Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari Kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata, “Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka.” Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, “Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya.”

Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan, “(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjingnya,” sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, “(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya.” Katakanlah, “Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit.” Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka.

Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu, “Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi,
kecuali (dengan menyebut) “Insya Allah”.” Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah, “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.”

Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).
Katakanlah, “Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain dari pada-Nya; dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan.”

(QS al-Kahfi [18]: 9-26)



Yang dimaksud “tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi)” berdasarkan penjelasan ulama yaitu, mereka tinggal di dalam gua selama 300 tahun Masehi (Syamsiah). Sedangkan menurut penanggalan Qamariah ditambah 9 tahun sehingga menjadi 309 tahun Qamariah. Hal ini karena selisih penanggalan Syamsiah dan Qamariah setiap tahun sekitar 11 hari. Jika selama 300 tahun Masehi berarti ada penambahan hari sejumlah 300 x 11 = 3300 hari Qamariah. Satu tahun Qamariah sekitar 355 hari. Dengan demikian, 3300 hari dibagi 355 hari hasilnya sekitar 9 tahun Qamariah.



Daftar Pustaka:
  • ‘Aidh al-Qarni, Dr, “Nikmatnya Hidangan Al-Qur’an (‘Alâ Mâidati Al-Qur’an)”, Maghfirah Pustaka, Cetakan Kedua: Januari 2006
  • ‘Aidh al-Qarni, Dr, “Sentuhan Spiritual ‘Aidh al-Qarni (Al-Misk wal-‘Anbar fi Khuthabil-Mimbar)”, Penerbit Al Qalam, Cetakan Pertama: Jumadil Akhir 1427 H/Juli 2006
  • M. Quraish Shihab, Dr, “‘Membumikan’ Al-Qur’an”, Penerbit Mizan, Cetakan XXX: Dzulhijjah 1427H/Januari 2007
  • M. Quraish Shihab, Dr, “Wawasan Al-Qur’an – Tafsir Maudhu‘i atas Pelbagai Persoalan Umat”, Penerbit Mizan, Cetakan XIX: Muharram 1428H/ Februari 2007

Tulisan ini lanjutan dari : Hari Kebangkitan (2 of 4)
Tulisan ini berlanjut ke : Hari Kebangkitan (4 of 4)

#Semoga Allah menyatukan dan melembutkan hati semua umat Islam, amin...#

1 comment:

  1. Assalamualaikum salam ukhuwah..
    kunjing juga portal berita http://www.lintas-kabar.com

    ReplyDelete